Pengantar Bahasa Jepang
Oleh: Ahmad Hasnan
Introduction
Bahasa jepang termasuk dalam rumpun bahasa Ural Alta, namun dalam perkembangannya tidak menunjukkan hubungan yang nampak secara langsung dengan rumpun bahasa Ural – Alta seperti korea dan Mongolia, kemungkinan besar hal ini disebabkan oleh sistem pemerintahan dan masyarakat yang tertetup, sehingga rumpun bahasa tersebut berkembang dengan sendirinya, dalam penulisan aksara jepang yang disebut kanji meminjam dari aksara bangsa cina namun sistem pengucapan atau cara baca disesuaikan bahsa jepang.
Ciri Umum Bahasa Jepang
Secara umum bahasa jepang mempunyai cirri sebagai berikut :
1. berlawanan dengan bahasa indonesia yang menganut sistem D.M (Diterangkan Menerangkan), bahasa jepang menganut sistem M.D. (Menerangkan Diterangkan), jadi dalam bahasa jepang kata yang menerangkan terletak di depan kata yang diterangkan, berikut contohnya:
2. kata benda dalam bahasa jepang pada umumnya tidak mempunyai bentuk jamak, jadi ada menunjuk pada satu televisi (terebi) akan sama dengan menunjuk televisi yang lebih dari satu, biasanya untuk membedakan televisi yang banyak terdapat kalimat percakapan selanjutnya seperti televisi yang mana atau televisi yang seperti apa. Kata jamak dalam bahasa indonesia dapat kita bentuk dengan mengulang kata tersebut seperti pohon-pohon, buah-buahan.
3. Terdapat perubahan bentuk dari kata kerja, kata sifat maupun kata Bantu, kata sifat dalam bahasa jepang dibagi menjadi dua yaitu kata sifat “na” dan kata sifat “i”, waktu dan kondisi yang berbeda kata kerja, kata Bantu, kata sifat akan mengalami perubahan, misalnya:
Begitu juga dengan jenis kata sifat, perbedaan jenis kata sifat maka peruahan bentuk dari kata sifat tersebut juga berbeda, misalnya untuk kata sifat “na” dan kata sifat “i”:
4. Predikat terletak pada akhir kalimat, perhatikan contoh pada tabel diatas (sekarang saya minum teh) untuk bahasa indonesia kata keterangan waktu dapat diletakan di depan maupun di belakang kalimat (saya minum teh sekarang), dalam bahasa indonesia predikat terletak setelah subyek (saya minum teh), namun dalam bahasa jepang predikat terletak di akhir kalimat (watashiwa ocha o nomimasu), nomimasu = minum terletak setelah objeck.
5. Untuk menyambung kata atau kalimat digunakan partikel, terdapat berbagai jenis partikel dalam bahasa jepang, penggunaan pertikel tersebut disesuaikan dengan fungsi dari kata yang akan disambung, sebagai contoh, partikel “no” biasa digunakan untuk menyambung kata benda dengan kata benda.
“Wa” dan “no” pada contoh diatas merupakan partikel untuk menghubungkan kata, selain “wa” dan “no” masih terdapat partikel yang lain seperti “mo”, “e”, “ni” dan lain sebaginya.
6. Dalam bahasa jepang terdapat bentuk biasa dan bentuk sopan, kedua bentuk tersebut berbeda penggunaanya, bentuk sopan dipakai ketika berbicara dengan atasan atau orang yang lebih di hormati, sedangkan bentuk biasa digunakan dalam pembiacaraan kepada teman atau kepada bawahan, perhatikan contoh berikut:
Pada contoh diatas kata yang tercetak merah adalah menunjukkan perbedaan antara bentuk biasa dengan bentuk sopan, pemakaiannya.
7. Subyek dan obyek yang sudah diketahui dalam kalimat bisa dihilangkan, penghilangan subyek dan obyek ini untuk mempersingkat pembicaraan dan juga sering digunakan dalam pembicaraan antar teman (bentuk biasa) perhatikan contoh berikut:
Dari contoh diatas subyek dan obyek dapat dihilangkan, pertanyaan diatas dapat dijawab dengan singkat
Bahkan dalam bentuk tidak sopan anda cukup mengatakan
Cara Pengucapan
Pada umumnya suku kata bahasa jepang terdiri dari satu konsonan dan satu vocal, dan sebalikna, namun ada juga yang diakhiri dengan konsonan, bahasa jepang tidak mengenal konsonan mati di akir selain n, namun konsonan n sendiri dalam pengucapannya di dalam kata terdapat tiga jenis yaitu, n, m, ng.
Bahasa jepang menyerap kata-kata penting dari luar seperti kata – kata ilmiah akan disesuaikan dengan cara pengucapan bahasa jepang, kata – kata serapan dapat mudah kita lihat karena ditulis dengan katakana misalnya center akan di baca sentaa ditulis sentaa (センター).
1. Vokal
Vokal dalam bahasa jepang sama dengan bahasa yang lain yaitu:
Pemakain vocal terdapat dua jens yaitu vocal panjang dan vocal pendek, dalam penerapannya akan sangat mempengarui arti dari kata. Karena perbedaan vocal panjang atau pendek dalam bahasa jepang mempunyai arti yang berbeda, misalnya :
Dari contoh diatas dapat kita lihat arti yang sangat jauh dari perbedaan pemakain vocal pendek dan panjang, berhati-hatilah dalam mengucapkannya !!!
2. Konsonan
Konsonan yang berdiri sendiri dalam bahasa jepang hanyalah n, dapat berbunyi tiga jenis yaitu, n, m dan ng berikut contohnya:
Konsonan rangkap juga mempunyai arti yang berbeda dengan konsonan tunggal, karena itu dalam pembicaraan untuk konsonan rangkap dua perlu penekanan lebih tegas, berikut contohnya:
Konsonan dengan pengucapan semi vocal juga memilki arti yang berbeda dengan kosonan yang diucapkan vokalnya, misalnya hiyaku (ひやく) mempunyai arti perlompatan, sedangkan hyaku (ひゃく)mempunyai arti seratus, walaupun tulisannya mirip yang membedakan adalah kecil besarnya tulisan huruf ya (ゃ) bila tulisan huruf “ya” kecil maka akan dibaca semi vocal, bila tulisan huruf ya nomal akan tetap di baca secara utuh dna tegas, berikut contoh lainya:
Perkenalan
しょうかい
紹介
Memulai belajar bahasa tentunya dimulai dengan perkenalan diri terlebih dahulu, dengan perkenalan diharapkan akan timbul ketertarikan untuk mengenal lebih jauh, baik tentang negara, pekerjaan, rumah, daerah budaya dan lain sebaginya. Untuk memudahkan belajar, saya akan menulis percakapan, kalimat dan kata dalam tiga jenis, yakni:
1. romanji untuk pengucapan hiragana
2. hiragana dan atau katakana
3. arti dalam bahasa indonesia
Nama saya Yamada
Untuk pengenalan singkat seperti judl diatas perhatikan beberapa contoh berikut ini:
わたしは やまだ です。
Watashi wa yamada desu.
(nama) saya yamada.
わたしは けんしゅせい です。
Watashi wa kensyusei desu.
Saya adalah pelajar.
わたしは にほんじんです。
Watashi wa nihon jin desu.
Saya adalah orang jepang
せんもん は はんばい です。
Senmon wa hambai desu.
Pekerjaan saya adalah penjualan.
いま わたしは 24 さい です。
Ima watashi wa nijuyon sai desu.
Sekarang saya berumur 24 tahun.
あの ひとは きむらさん ですか。
Ano hito wa kimura san desu ka?
Apakah orang itu adalah (sdr) kimura?
Dari contoh diatas salah satu bentuk untuk mengungkapkan atau mengenalkan diri kita adalah:
わたしは +。。。+です。
Watashiwa +…..+ desu
Saya adalah …
Note :
Wa ditulis ha (は)
Ebook Belajar Bahasa Jepang ini terdiri dari 50 halaman dan dapat secara gratis didownload. Untuk lebih lengkapnya silahkan download link dibawah ini:
Provided by
CV. Mitra Penerjemah | Jasa Penerjemah Tersumpah Bahasa Jepang di Jakarta dengan tenaga ahli penerjemah sebagai staff ahli dalam penerjemahan